Proses syuting film Jembatan Shiratal Mustaqim menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Rory Asyari, aktor sekaligus jurnalis yang kini menantang dirinya di dunia akting. Dalam film tersebut, Rory harus menjalani adegan ekstrem dengan bergantung menggunakan sling selama 15 jam penuh, sebuah tantangan fisik dan mental yang benar-benar menguji batasnya.
Baca juga : Sentimental Value: Memahami Trauma dan Urusan yang Belum Tuntas
Rory mengaku, pengalaman itu menjadi momen paling menantang sepanjang kariernya di dunia hiburan. “Saya tidak menyangka syutingnya akan seintens itu. Menggunakan sling selama berjam-jam membuat tubuh terasa kaku, tapi demi hasil terbaik, semua terbayar,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Adegan Paling Sulit: Jumpalitan di Ketinggian
Film Jembatan Shiratal Mustaqim mengusung tema spiritual dengan visual menegangkan. Salah satu adegan kunci memperlihatkan Rory berada di atas jembatan sempit yang menggambarkan perjalanan antara kehidupan dan kematian. Di sinilah ia harus menjalani adegan bergantung dan jumpalitan di udara, di bawah pengawasan tim stunt profesional.
Meski penuh risiko, Rory tetap menolak menggunakan pemeran pengganti. “Saya ingin penonton merasakan ketegangan yang nyata. Kalau stuntman yang lakukan, ekspresi ketakutannya pasti berbeda,” kata Rory.
Baca juga : Peaky Blinders Segera Hadir dalam Versi Film dan Dua Serial di Netflix
Tim produksi bahkan menghabiskan waktu lebih dari 15 jam hanya untuk satu sesi pengambilan gambar. “Kami harus memastikan keamanan aktor, pencahayaan, dan posisi kamera sempurna. Itu yang bikin durasi syuting panjang,” ungkap sang sutradara.
Makna Filosofis di Balik Film Jembatan Shiratal Mustaqim
Film ini tidak sekadar menghadirkan ketegangan visual, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang perjalanan spiritual manusia. Jembatan Shiratal Mustaqim digambarkan sebagai penghubung antara dunia fana dan akhirat—sebuah ujian bagi setiap jiwa.
Rory mengaku tertarik mengambil peran ini karena nilai-nilai moral yang diangkat. “Film ini bukan hanya hiburan. Ada pesan tentang introspeksi diri, kejujuran, dan bagaimana setiap tindakan di dunia punya konsekuensi,” tuturnya.
Ia menambahkan, persiapan peran ini melibatkan latihan fisik intensif dan pendalaman karakter selama berminggu-minggu. “Saya harus memahami sisi spiritual tokoh yang saya perankan, bukan sekadar memerankan adegan menegangkan,” tambahnya.
Baca juga : Chainsaw Man The Movie: Reze Arc Hadir di Indonesia
Respons Tim Produksi dan Dukungan Rekan Artis
Para kru dan pemain lain mengapresiasi dedikasi Rory dalam proyek ini. Beberapa bahkan menyebut dirinya sebagai aktor yang total dan disiplin. “Rory punya semangat yang luar biasa. Dia tidak mengeluh meski adegannya sangat berat,” ungkap salah satu anggota tim.
Rekan-rekan artis yang ikut terlibat dalam film ini juga membagikan dukungan di media sosial, memuji profesionalismenya selama proses syuting. Banyak yang menilai kehadiran Rory membawa warna baru bagi film bergenre spiritual-thriller ini.
Penutup: Tantangan Fisik Berbuah Kepuasan Artistik
Meski melelahkan, Rory Asyari mengaku puas dengan hasil akhirnya. Ia berharap film Jembatan Shiratal Mustaqim bisa menjadi karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah penonton untuk merenungkan makna hidup dan perjalanan setelahnya.
“Setiap peluh dan rasa sakit itu terasa sepadan. Film ini adalah perjalanan spiritual, bukan hanya bagi karakter saya, tapi juga bagi diri saya sendiri,” tutup Rory dengan nada reflektif.







