Film The Old Guard 2 kembali menampilkan kisah para prajurit abadi yang tidak bisa mati, tetapi sayangnya kali ini hadir dengan energi yang lebih lesu dan minim kejutan. Sebagai sekuel dari film aksi populer The Old Guard (2020), banyak penonton berharap akan ada peningkatan dari segi cerita dan aksi. Namun kenyataannya, film ini justru terasa datar dan kehilangan pesona khas yang membuat pendahulunya begitu menarik.
Baca juga : Tawaran Kerja ke Singapura Berujung Mimpi Buruk di Kamboja
Ceritanya Kurang Menggigit, Konflik Tak Seimbang
Frasa kunci utama The Old Guard 2 muncul jelas di awal cerita: upaya kelompok abadi ini menghadapi ancaman baru dari organisasi misterius. Namun, alur yang seharusnya tegang justru terasa lambat dan tidak memiliki momentum kuat. Konflik internal karakter utama, terutama Andromache (Charlize Theron), tampak terulang tanpa arah baru. Penonton yang menunggu kejutan besar harus bersabar, karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk dialog panjang yang tidak terlalu berarti.
Aksi dan Koreografi Tak Lagi Mengesankan
Salah satu daya tarik film pertama adalah koreografi pertempurannya yang cepat dan brutal. Sayangnya, di The Old Guard 2, adegan aksi terasa terputus-putus dan kehilangan koreografi tajamnya. Kamera bergerak terlalu cepat, efek visual berlebihan, dan penggunaan CGI kadang terlihat tidak mulus. Momen pertempuran yang seharusnya menegangkan malah terasa hambar dan kurang intens.
Performa Pemain Tak Cukup Menyelamatkan Cerita
Charlize Theron tetap tampil solid sebagai pemimpin abadi yang tangguh, tetapi bahkan karismanya tak mampu menutupi kelemahan naskah. Pemeran baru seperti Uma Thurman yang diharapkan membawa warna segar justru tidak mendapat porsi cukup untuk bersinar. Dinamika antar karakter terasa datar, seolah masing-masing hanya menjalankan peran tanpa kedalaman emosional.
Baca juga : Kemendagri Dorong Pemerataan Melalui Replikasi Inovasi Daerah
Naskah Lemah dan Eksekusi Kurang Fokus
Kelemahan terbesar The Old Guard 2 terletak pada naskahnya yang tidak fokus. Cerita seolah ingin mengeksplorasi masa lalu para karakter, namun gagal memberikan pengembangan yang berarti. Akibatnya, banyak subplot terasa menggantung dan tidak tuntas. Film ini berusaha tampil “lebih gelap dan serius”, tetapi justru kehilangan elemen fun dan petualangan yang membuat film pertama begitu menonjol.
Visual dan Musik Kurang Meninggalkan Kesan
Dari segi visual, film ini masih mempertahankan tone kelam khas dunia The Old Guard. Namun, pemilihan warna dan tata kamera kali ini kurang memikat. Musik latar yang biasanya mendukung ketegangan malah terasa generik dan tidak memberi emosi tambahan pada adegan. Hal ini semakin menegaskan bahwa film ini kehilangan sentuhan sinematik yang membuat penonton betah.
Kurang Eksperimen, Terjebak Formula Lama
The Old Guard 2 seolah takut keluar dari bayangan film pertamanya. Semua formula lama diulang tanpa inovasi berarti. Bahkan twist di akhir cerita yang seharusnya menjadi penutup mengejutkan terasa bisa ditebak sejak pertengahan film. Bagi penggemar film aksi fantasi, sekuel ini mungkin tetap layak ditonton, tetapi jangan berharap ada pengalaman yang memuaskan.
Baca juga : BGN Dorong Potensi Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Program MBG
Kesimpulan: Sekuel yang Kurang Menghidupkan Semangat Lama
Secara keseluruhan, The Old Guard 2 adalah sekuel yang kehilangan arah dan energi. Meskipun masih memiliki potensi dari konsep immortal warriors yang menarik, eksekusinya kali ini terasa datar dan tidak memberikan sesuatu yang baru. Film ini mungkin tetap menjadi tontonan ringan bagi penggemar Charlize Theron, namun bagi pencinta aksi sejati, sekuel ini sulit meninggalkan kesan mendalam.






